Kenosis
Filipi 2:5-9
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
- Allah yang kita sembah sebenarnya adalah Allah yang tidak bisa kita jangkau. Allah adalah Allah yang penuh dengan misteri.
- Orang yang berjalan dengan Allah adalah orang yang berjalan dengan penuh misteri. Allah bekerja dengan misterius.
- Allah itu misterius, tapi kita tetap bisa mengenal-Nya – walaupun tidak dengan seutuhnya.
- Ketika Yesus menjadi manusia, Ia mengosongkan diri-Nya (Kenosis), tetapi tetap 100% Allah dan sekaligus 100% manusia.
- Yesus mengizinkan diri-Nya merasa lapar, mengantuk, menjadi orang yang lemah. Di sisi lain, Ia juga tetap mengontrol alam semesta
- Bagi orang Romawi, Yahudi, Yunani: Salib adalah lambang kejijikan, hina.
- Yesus dari tempat yang tinggi, rela turun menjadi manusia, bahkan ke titik yang paling rendah dari kemanusiaan, yaitu: Salib.
Aplikasinya:
a. Menjadi hamba, Yesus punya kuasa yang sama dengan Allah tapi memakai kekuasaan-Nya itu untuk melayani (Yoh 13:13-15)
Semakin besar kekuasaan yang kita punya, hendaknya kita mempergunakan kekuasaan kita tersebut untuk melayani.
b. Taat sampai mati. Yesus mampu melepaskan diri dari Salib tapi Ia tetap taat, membiarkan diri-Nya disiksa sampai mati untuk menebus kita.
Kekristenan tidak akan pernah hidup tanpa ketaatan.
Firman Tuhan disampaikan oleh GI. Ridwanta
Info acara: pada 31 Maret 2013, DiscipleMakingYouth akan mengadakan acara perayaan Paskah di GKY Sunter pukul 17.00, info lebih lanjut bisa dilihat di http://youthnewz.com/youth-easter-2013-you-name-it/